Situasi maksiat masihlah begitu terasa di bln. Ramadhan. Bukan sekedar di lingkungan, termasuk juga diri kita sendiri, untuk menghindari maksiat, merasa masih begitu susah
Setan Setan Di Bln. Ramadhan Apakah Ada Setan Di Bulan Ramadhan Syaitan Serta Iblis Di Bulan Ramadhan Mumpung Ramadhan Setan Lagi Mudik, Islami
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Situasi maksiat masih tetap begitu terasa di bln. Ramadhan. Bukan sekedar di lingkungan, termasuk juga diri kita sendiri, untuk menghindari maksiat, merasa masihlah begitu sulit. Sesaat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan kalau saat datang Ramadhan, setan-setan dibelenggu.
Apakah bermakna hadis ini telah tidak berlaku? Atau hadisnya tidak benar?
Sudah pasti, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak bohong. Beliau as-Shadiq (orang yang benar) serta al-Mashduq (harus dibenarkan).
Hadisnya juga shahih. Kisah Bukhari Muslim. Dimana segi masalahnya?
Saat kita hadapi hadis shahih, tetapi ada hal yang mengganjal hingga masihlah kita pertanyakan, jadi kedepankan pernyataan ini,
اتهم رأيك، اتهم نفسك
“Salahkan akalmu… salahkan dirimu”
Doktrin diri kita, al-Quran itu benar, hadis itu benar, Rasul itu benar, hadis itu tak ada cacatnya. Setelah itu, ini semuanya lantaran terbatasnya saya dalam mengertinya. Ini lantaran ketidaktahuan saya.
Husnudzan (berprasangka baik-red) pada hadis, serta suudzan (berprasangka buruk-red) pada sendiri.
Terlebih dulu, kita simak hadisnya :
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَت�' أَب�'وَابُ ال�'جَنَّةِ وَغُلِّقَت�' أَب�'وَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga di buka, pintu neraka ditutup, serta setan dibelenggu. ” (HR. Bukhari no. 1899 serta Muslim no. 1079).
Dalam lafazh lain dijelaskan,
إِذَا كَانَ رَمَضَانُ فُتِّحَت�' أَب�'وَابُ الرَّح�'مَةِ وَغُلِّقَت�' أَب�'وَابُ جَهَنَّمَ وَسُل�'سِلَتِ الشَّيَاطِينُ
“Jika masuk bln. Ramadhan, pintu-pintu rahmat dibukan, pintu-pintu Jahannam ditutup serta setan-setan juga diikat dengan rantai. ” (HR. Bukhari no. 3277 serta Muslim no. 1079).
Setelah itu, kita kembali pada pertanyaan diatas. Kenapa masihlah ada maksiat, bila setan sudah dibelenggu?
Terdapat banyak pendekatan yang di sampaikan ulama dalam mengerti masalah ini,
Pertama, sumber maksiat bukan sekedar setan. Lantaran udara nafsu manusia disana bertindak.
Info di sampaikan Imam as-Sindi dalam Hasyiyah-nya (catatan) untuk sunan an-Nasai. Beliau menyampaikan,
ولا ينافيه وقوع المعاصي، إذ يكفي وجود المعاصي شرارة النفس وخبائثها، ولا يلزم أن تكون كل معصية بواسطة شيطان، وإلا لكان لكل شيطان شيطان ويتسلسل، وأيضاً معلوم أنه ما سبق إبليس شيطان آخر، فمعصيته ما كانت إلا من قبل نفسه، والله تعالى
أعلم
Hadis ‘setan dibelenggu’ tak bermakna
menghapus semua bentuk maksiat. Lantaran mungkin maksiat itu nampak dikarenakan dampak jiwa yang jelek serta jahat. Serta munculnya maksiat, tidak selamanya datang dari setan. Bila semuanya datang dari setan, bermakna ada setan yang mengganggu setan (setannya setan), dan sebagainya bersambung. Sesaat kita ketahui, tak ada setan yang mendahului maksiat Iblis. Hingga maksiat Iblis murni dari dianya. Allahu a’lam. (Hasyiyah Sunan an-Nasai, as-Sindi, 4/126).
Ke-2, setan dibelenggu namun dia masihlah dapat mengganggu. Cuma saja, dia tak sebebas saat dilepaskan. Lantaran makhluk yang dibelenggu cuma terikat sisi tangan serta lehernya. Sesaat kakinya, lidahnya masihlah dapat berkarya.
Kita simak info Imam al-Baji – ulama Malikiyah – dalam Syarh Muwatha’,
قوله وصفدت الشياطين يحتمل أن يريد به أنها تصفد حقيقة، فتمتنع من بعض الأفعال التي لا تطيقها إلا مع الانطلاق، وليس في ذلك دليل على امتناع تصرفها جملة، لأن المصفد هو المغلول العنق إلى اليد يتصرف بالكلام والرأي وكثير من السعي
Sabda beliau, ‘Setan dibelenggu’ dapat dipahami kalau itu dibelenggu dengan cara hakiki. Hingga dia terhalangi untuk lakukan sebagian perbuatan yg tidak dapat dia kerjakan terkecuali dalam keadaan bebas. Serta hadis ini bukanlah dalil kalau setan terhalangi untuk mengganggu sekalipun. Lantaran orang yang dibelenggu, dia cuma terikat dari leher hingga tangan. Dia masihlah dapat bicara, membisikkan inspirasi maksiat, atau banyak masalah yang lain.
Ketiga, sejatinya setan tak dibelenggu dengan cara hakiki. Sifatnya cuma kiasan. Mengingat keberkahan bln. ramadhan, serta banyak ampunan Allah untuk beberapa hamba-Nya sepanjang ramadhan. Hingga setan seperti terbelenggu.
Masihlah kita teruskan info al-Baji,
ويحتمل أن هذا الشهر لبركته وثواب الأعمال فيه وغفران الذنوب تكون الشياطين فيه كالمصفدة، لأن سعيها لا يؤثر، وإغواءها لا يضر…
Dapat pula kita maknai, kalau mengingat bln. ini bln. pernuh barokah, penuh pahala amal, banyak ampunan dosa, menyebab setan seperti terbelenggu sepanjang ramadhan. Lantaran usaha dia menggoda tak berefek, serta usaha dia menyesatkan tak membahayakan manusia… (al-Muntaqa Syarh al-Muwatha’, al-Baji, 2/75)
Ke empat, yang dibelenggu tak semuanya setan. Namun cuma setan kelas kakap (maradatul jin). Sesaat setan-setan yang lain masihlah dapat bebas. Berlangsung maksiat, dikarenakan bisikan setan-setan kelas umum.
Dalam fatwa syabakah islamiyah dinyatakan,
وقد ذهب بعض أهل العلم إلى أن الذين يصفدون من الشياطين مردتهم، فعلى هذا فقد تقع المعصية بوسوسة من لم يصفد من الشياطين
Beberapa ulama memiliki pendapat kalau setan yang dibelenggu hanya setan kelas kakap. Berdasar pada pendapat ini, ada maksiat, dikarenakan bisikan setan yang belum dibelenggu. (Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 40990).
Yang lebin utama yaitu kita berusaha untuk hindari maksiat sebisa yang kita kerjakan. Supaya puasa kita makin berkwalitas.
Allahu a’lam
———————————–
Penulis : Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel muslimah. or. id
http://mediapintar21.blogspot.com/2016/05/setan-dibelenggu-di-bulan-ramadhan.html
CAR,HOME DESIGN,FOREX,HOSTING,HEALTH,SEO
Ke-2, setan dibelenggu namun dia masihlah dapat mengganggu. Cuma saja, dia tak sebebas saat dilepaskan. Lantaran makhluk yang dibelenggu cuma terikat sisi tangan serta lehernya. Sesaat kakinya, lidahnya masihlah dapat berkarya.
Kita simak info Imam al-Baji – ulama Malikiyah – dalam Syarh Muwatha’,
قوله وصفدت الشياطين يحتمل أن يريد به أنها تصفد حقيقة، فتمتنع من بعض الأفعال التي لا تطيقها إلا مع الانطلاق، وليس في ذلك دليل على امتناع تصرفها جملة، لأن المصفد هو المغلول العنق إلى اليد يتصرف بالكلام والرأي وكثير من السعي
Sabda beliau, ‘Setan dibelenggu’ dapat dipahami kalau itu dibelenggu dengan cara hakiki. Hingga dia terhalangi untuk lakukan sebagian perbuatan yg tidak dapat dia kerjakan terkecuali dalam keadaan bebas. Serta hadis ini bukanlah dalil kalau setan terhalangi untuk mengganggu sekalipun. Lantaran orang yang dibelenggu, dia cuma terikat dari leher hingga tangan. Dia masihlah dapat bicara, membisikkan inspirasi maksiat, atau banyak masalah yang lain.
Ketiga, sejatinya setan tak dibelenggu dengan cara hakiki. Sifatnya cuma kiasan. Mengingat keberkahan bln. ramadhan, serta banyak ampunan Allah untuk beberapa hamba-Nya sepanjang ramadhan. Hingga setan seperti terbelenggu.
Masihlah kita teruskan info al-Baji,
ويحتمل أن هذا الشهر لبركته وثواب الأعمال فيه وغفران الذنوب تكون الشياطين فيه كالمصفدة، لأن سعيها لا يؤثر، وإغواءها لا يضر…
Dapat pula kita maknai, kalau mengingat bln. ini bln. pernuh barokah, penuh pahala amal, banyak ampunan dosa, menyebab setan seperti terbelenggu sepanjang ramadhan. Lantaran usaha dia menggoda tak berefek, serta usaha dia menyesatkan tak membahayakan manusia… (al-Muntaqa Syarh al-Muwatha’, al-Baji, 2/75)
Ke empat, yang dibelenggu tak semuanya setan. Namun cuma setan kelas kakap (maradatul jin). Sesaat setan-setan yang lain masihlah dapat bebas. Berlangsung maksiat, dikarenakan bisikan setan-setan kelas umum.
Dalam fatwa syabakah islamiyah dinyatakan,
وقد ذهب بعض أهل العلم إلى أن الذين يصفدون من الشياطين مردتهم، فعلى هذا فقد تقع المعصية بوسوسة من لم يصفد من الشياطين
Beberapa ulama memiliki pendapat kalau setan yang dibelenggu hanya setan kelas kakap. Berdasar pada pendapat ini, ada maksiat, dikarenakan bisikan setan yang belum dibelenggu. (Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 40990).
Yang lebin utama yaitu kita berusaha untuk hindari maksiat sebisa yang kita kerjakan. Supaya puasa kita makin berkwalitas.
Allahu a’lam
———————————–
Penulis : Ustadz Ammi Nur Baits
Artikel muslimah. or. id
http://mediapintar21.blogspot.com/2016/05/setan-dibelenggu-di-bulan-ramadhan.html
CAR,HOME DESIGN,FOREX,HOSTING,HEALTH,SEO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar