Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
لَا تُك�'ثِرُوا الضَّحِكَ فَإِنَّ كَث�'رَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ ال�'قَل�'ب
“Janganlah kalian banyak tertawa, lantaran banyak tertawa akan mematikan hati. ” (HR. At-Tirmizi no. 2227, Ibnu Majah no. 4183, Shahih Al-Jami’ no. 7435)
Dari Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kalau dia berkata :
مَا رَأَي�'تُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ مُس�'تَج�'مِعًا ضَاحِكًا حَتَّى أَرَى مِن�'هُ لَهَوَاتِهِ إِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tertawa terbahak-bahak sampai terlihat tenggorokan beliau, beliau umumnya cuma tersenyum. ” (HR. Al-Bukhari no. 6092 serta Muslim no. 1497)
Imam Nawardi didalam kitabnya Adab ad Dunia wa ad Diin mengatakan kalau tertawa sebenarnya kebiasaan yang bisa menyibukkannya dari lihat perkara-perkara utama, melalaikan dari berpikir pada beragam musibah yang memilukan.
Orang yang banyak tertawa tidaklah mempunyai kehormatan serta kemuliaan. Diriwayatkan Oleh Abu Idris al Khulani dari Abu Dzar al Ghifari berkata kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Waspadalah anda pada banyak tertawa. Sebenarnya ia dapat
mematikan hati serta menyingkirkan sinar muka (mu).
Janganlah malu menangis lantaran insya Allah mata yang menangis tandanya hati yang sehat serta jernih.
لَا تُك�'ثِرُوا الضَّحِكَ فَإِنَّ كَث�'رَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ ال�'قَل�'ب
“Janganlah kalian banyak tertawa, lantaran banyak tertawa akan mematikan hati. ” (HR. At-Tirmizi no. 2227, Ibnu Majah no. 4183, Shahih Al-Jami’ no. 7435)
Dari Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, kalau dia berkata :
مَا رَأَي�'تُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَي�'هِ وَسَلَّمَ مُس�'تَج�'مِعًا ضَاحِكًا حَتَّى أَرَى مِن�'هُ لَهَوَاتِهِ إِنَّمَا كَانَ يَتَبَسَّمُ
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tertawa terbahak-bahak sampai terlihat tenggorokan beliau, beliau umumnya cuma tersenyum. ” (HR. Al-Bukhari no. 6092 serta Muslim no. 1497)
Imam Nawardi didalam kitabnya Adab ad Dunia wa ad Diin mengatakan kalau tertawa sebenarnya kebiasaan yang bisa menyibukkannya dari lihat perkara-perkara utama, melalaikan dari berpikir pada beragam musibah yang memilukan.
Orang yang banyak tertawa tidaklah mempunyai kehormatan serta kemuliaan. Diriwayatkan Oleh Abu Idris al Khulani dari Abu Dzar al Ghifari berkata kalau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ”Waspadalah anda pada banyak tertawa. Sebenarnya ia dapat
mematikan hati serta menyingkirkan sinar muka (mu).
Janganlah malu menangis lantaran insya Allah mata yang menangis tandanya hati yang sehat serta jernih.
Ibnu Abbas berkata saya pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda :
“ Ada dua mata yg tidak disentuh api neraka : Mata yang menangis lantaran takut pada Allah serta mata semalaman berjaga di berjihad jalan Allah “ (HR. Tirmidzi)
“ Sebenarnya beberapa orang yang di beri pengetahuan terlebih dulu, jika (Al Qur’an) dibacakan pada mereka, mereka menyungkurkan muka, bersujud serta mereka berkata “Maha suci Rabb kami ; sebenarnya janji Rabb kami tentu dipenuhi, ” Serta mereka menyungkurkan muka sembari menangis serta mereka jadi tambah khusyuk” (Al Isra 107-109)
Menangis yaitu satu karunia Allah pada kita. Hati-hatilah bila kita termasuk juga orang yg tidak dapat meneteskan air mata akibat hati yang keras.
Bukanlah saja mata kita kering lantaran tidak ada air yang membasuhnya dengan cara alami, namun juga kekeringan jiwa akibat terpaan angan-angan kosong duniawi yang terlalu berlebih sampai menutupi nuraninya.
Menangis tidak cuma lantaran kehilangan orang yang di cintai, barang yang kita begitu sayangi maupun lantaran sakit, namun menangis lantaran hati yang penuh takut serta berharap pada Zat yang membuat kita. Takut bakal siksanya serta kuatir bila tidak memperoleh rahmatNya. Bergetarnya Qalbu serta tubuh pada saat diperdengarkan ayat-ayat Nya.
“ Sebenarnya beberapa orang yang di beri pengetahuan terlebih dulu, jika (Al Qur’an) dibacakan pada mereka, mereka menyungkurkan muka, bersujud serta mereka berkata “Maha suci Rabb kami ; sebenarnya janji Rabb kami tentu dipenuhi, ” Serta mereka menyungkurkan muka sembari menangis serta mereka jadi tambah khusyuk” (Al Isra 107-109)
“ Ada dua mata yg tidak disentuh api neraka : Mata yang menangis lantaran takut pada Allah serta mata semalaman berjaga di berjihad jalan Allah “ (HR. Tirmidzi)
“ Sebenarnya beberapa orang yang di beri pengetahuan terlebih dulu, jika (Al Qur’an) dibacakan pada mereka, mereka menyungkurkan muka, bersujud serta mereka berkata “Maha suci Rabb kami ; sebenarnya janji Rabb kami tentu dipenuhi, ” Serta mereka menyungkurkan muka sembari menangis serta mereka jadi tambah khusyuk” (Al Isra 107-109)
Menangis yaitu satu karunia Allah pada kita. Hati-hatilah bila kita termasuk juga orang yg tidak dapat meneteskan air mata akibat hati yang keras.
Bukanlah saja mata kita kering lantaran tidak ada air yang membasuhnya dengan cara alami, namun juga kekeringan jiwa akibat terpaan angan-angan kosong duniawi yang terlalu berlebih sampai menutupi nuraninya.
Menangis tidak cuma lantaran kehilangan orang yang di cintai, barang yang kita begitu sayangi maupun lantaran sakit, namun menangis lantaran hati yang penuh takut serta berharap pada Zat yang membuat kita. Takut bakal siksanya serta kuatir bila tidak memperoleh rahmatNya. Bergetarnya Qalbu serta tubuh pada saat diperdengarkan ayat-ayat Nya.
“ Sebenarnya beberapa orang yang di beri pengetahuan terlebih dulu, jika (Al Qur’an) dibacakan pada mereka, mereka menyungkurkan muka, bersujud serta mereka berkata “Maha suci Rabb kami ; sebenarnya janji Rabb kami tentu dipenuhi, ” Serta mereka menyungkurkan muka sembari menangis serta mereka jadi tambah khusyuk” (Al Isra 107-109)
CAR,HOME,DESIGN,HEALTH,FOREX,LIFEINSURANCE,TAXES,INVESTING,BONDS,ONLINETRADING,SEO